Sepotong Roti dan Hati yang Terbuka

Sebab Aku lapar, dan kamu memberi Aku makan; Aku haus, dan kamu memberi Aku minum; Aku seorang asing dan kamu memberi Aku tumpangan.

Matius 25:35

Di sebuah kota kecil, hiduplah seorang pria tunawisma bernama Pak Simon. Setiap hari ia duduk di sudut jalan, memegang secarik kardus bertuliskan, “Lapar dan lelah.” Orang-orang sering melewatinya tanpa menoleh, apalagi berbicara padanya.

Suatu hari, seorang anak kecil bernama Reza sedang berjalan pulang dari sekolah bersama ibunya. Saat mereka melewati Pak Simon, Reza berhenti dan menarik tangan ibunya.

"Bu, boleh aku kasih roti ini ke kakek itu?" tanyanya sambil menunjuk bekal sisa yang belum ia makan.

Ibunya ragu sejenak, tapi akhirnya mengangguk. Reza mendekat dan dengan senyuman hangat menyerahkan roti itu kepada Pak Simon. Pria itu menatap Reza dengan mata berkaca-kaca, lalu berkata pelan, "Terima kasih, Nak. Tuhan memberkatimu."

Hari itu, senyum muncul di wajah Pak Simon, senyum yang tak terlihat selama berhari-hari. Bukan karena rotinya yang istimewa, tapi karena ia merasa dilihat… dihargai… dicintai.

Sering kali kita berpikir bahwa pelayanan kepada Tuhan harus besar dan mencolok. Padahal, kasih Tuhan paling nyata dalam hal-hal kecil, seperti sepotong roti dan hati yang terbuka.

Tuhan tidak menilai seberapa besar pemberianmu, tapi seberapa besar hatimu saat memberi. Melalui kasih kecil itu, Tuhan bisa menyentuh hati yang paling terluka.

Ada Pesan Tuhan Buat Kamu Hari Ini:

  1. Pernahkah Kamu melewatkan kesempatan untuk menunjukkan kasih kepada orang lain?
  2. Siapa di sekitar kamu hari ini yang bisa dibantu, walau hanya dengan hal kecil?

Tuhan Yesus, ajarku untuk peka terhadap kebutuhan orang di sekitarku. Bukan hanya melihat mereka, tapi juga bertindak dalam kasih. Biarlah kasih-Mu mengalir melalui hidupku, dalam hal kecil sekalipun. Amin.

Tentang penulis

Chat Kristen
Komunitas yang Hidup dan Bertumbuh dalam Kasih Kristus.

Gabung dalam percakapan