Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Ketika kita berbicara tentang iman, seringkali kita berpikir bahwa iman adalah sesuatu yang datang secara tiba-tiba atau bahwa iman hanyalah sebuah perasaan yang kuat dalam hati. Namun, firman Tuhan dalam Roma 10:17 menjelaskan bahwa iman tidak muncul begitu saja. Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran itu datang dari firman Kristus.
Mendengar dengan Hati yang Terbuka
Pendengaran yang dimaksud di sini bukan sekadar mendengar secara fisik, tetapi juga mendengarkan dengan hati yang terbuka dan pikiran yang siap untuk menerima kebenaran firman Tuhan. Dalam dunia yang penuh dengan berbagai suara dan distraksi, sangat mudah bagi kita untuk melewatkan suara Tuhan. Kita mungkin mendengar firman-Nya, tetapi apakah kita benar-benar memperhatikannya dan merenungkannya?
Firman Tuhan memiliki kuasa untuk mengubah hidup kita jika kita mendengarkannya dengan sungguh-sungguh. Saat kita membuka hati kita untuk mendengar, firman Tuhan bekerja di dalam kita, menanamkan benih iman yang bertumbuh seiring waktu.
Firman yang Menghidupkan Iman
Penting untuk kita memahami bahwa iman tidak bisa dipisahkan dari firman Tuhan. Firman Tuhan adalah dasar dari iman kita. Tanpa firman Tuhan, iman kita menjadi rapuh dan mudah goyah. Ketika kita membiarkan firman Kristus tinggal dalam hati kita, itu memberikan kita kekuatan untuk percaya bahkan ketika kita menghadapi situasi yang sulit dan tantangan hidup.
Iman yang tumbuh dari pendengaran firman Tuhan juga mendorong kita untuk bertindak sesuai dengan firman itu. Ketika kita percaya pada janji-janji Tuhan, kita akan mulai hidup dalam kebenaran-Nya dan menunjukkan iman kita melalui perbuatan kita.
Mengasah Pendengaran Rohani
Untuk mengalami pertumbuhan iman, kita perlu terus menerus mengasah pendengaran rohani kita. Ini berarti meluangkan waktu secara konsisten untuk membaca, mendengarkan, dan merenungkan firman Tuhan. Dengan melakukan ini, kita memberi ruang bagi Roh Kudus untuk berbicara kepada kita dan mengarahkan hidup kita.
Renungkanlah, seberapa sering kita memberi waktu untuk mendengar firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kita memberi prioritas untuk mendengarkan suara Tuhan di tengah kesibukan kita? Marilah kita berkomitmen untuk lebih mendengarkan firman-Nya agar iman kita semakin bertumbuh dan kuat.